Bumi terdiri dari berbagai macam unsur
yang membentuknya, termasuk salah satunya adalah mineral.
Mineral-mineral yang ada di bumi terkadang melakukan hal-hal yang tidak
biasa yang akan membuat kita terkagum, membentuk sebuah fenomena alam
dan terkadang memberikan pemandangan yang tidak biasa.
Menurut pengertiannya mineral adalah zat
atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat
serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat
fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta
molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut
tersusun dalam suatu pola yang teratur.
Sebagian besar mineral-mineral ini
terdapat berbentuk padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan
setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral padat biasa terdapat dalam
bentuk kristal. Minyak bumi adalah contoh mineral dalam bentuk cair,
sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas.
1. Kawah Ijen Banyuwangi, Indonesia
Kawah Ijen telah lama dikenal sebagai
pesona alam dan aset pariwisata di Indonesia. Kawah Ijen adalah sebuah
danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen, Jawa
Timur, memiliki tinggi 2368 meter di atas permukaan laut dengan
kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5466 Hektar. Kawah
Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kabupaten
Bondowoso, Jawa Timur.
Kawah Ijen sangatlah unik, kawah ini
memiliki api biru yang hanya ada dua di dunia. Api biru ini hanya ada
dua di dunia, satu lagi di Islandia. Fenomena api biru atau yang dikenal
blue fire di Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur ini rupanya merupakan daya tarik yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara.
Untuk melihat api biru ini, wisatawan
harus datang pada waktu pagi tepatnya saat subuh. Hanya saat itulah, api
biru terlihat jelas. Kebanyakan wisatawan mancanegara yang datang ingin
melihat fenomena unik ini. Hal ini pun menjadi fenomena alam yang
menakjubkan. Api biru di Kawah Ijen merupakan hal unik, langka, dan
menjadi daya tarik sendiri.
Selain keindahan alamnya, kawasan ini
dikenal dengan aktivitas tambang belerang yang dilakukan warga sekitar.
Aktivitas tambang yang cukup berbahaya ini terkenal hingga ke luar
negeri dan berbagai media pernah melakukan liputan di tempat ini.
2. Cavern of Crystal Giants, Mexico
Cavern of Crystal Giants atau sering dikenal dengan Mexico The Sistine Chapel of Chrystals atau
Goa Kristal Meksiko adalah gua yang terletak di bawah gurun pasir
Chihuahua, Mexico. Di dalam gua terdapat banyak kristal-kristal alami
dengan bentuk yang memanjang. Gua berkedalaman 290 meter ini terbentuk
karena aktivitas gunung berapi yang terjadi jutaan tahun lalu. Di
sekitar gua dibangun komplek pertambangan Naica yang menggali timah,
seng, tembaga dan perak.
Di dalam gua terdapat kristal
panjang-panjang dengan jumlah kurang lebih 170 batang kristal raksasa.
Kristal terbesar memiliki tinggi 11.399 meter, dengan berat 55 ton. Di
tengah gua terdapat kristal yang bentuknya mirip pilar bercahaya,
sedangkan dinding gua dilapisi oleh hamparan kristal tajam setajam
pisau.
Kristal terbentuk dari aliran magma yang
masuk dari dapur magma yang letaknya dekat dengan gua, kemudian
mendingin lalu membentuk kristal. Kristal-kristal tersebut terus tumbuh
dan berkembang setiap tahunnya. Itulah mengapa temperatur gua sangat
panas, mencapai 43 derajat Celcius sehingga manusia tidak bisa
berlama-lama menikmati keindahan gua. Manusia bisa bertahan dalam gua
paling lama 10 menit. Jadi tidak semua orang bisa memasuki gua kristal
itu. Para peneliti yang pernah bertugas di gua ini selalu dilengkapi
dengan baju dan peralatan khusus untuk melindungi dari udara panas.
3. Dallol, Ethiopia
Dallol yang berlokasi di sebelah utara
Ethiophia adalah tempat tak berpenghuni yang terpanas di dunia. Setiap
hari, temperaturnya bisa mencapai 41,1 derajat Celcius. Dallol juga
menjadi salah satu tempat paling terpencil di dunia. Satu-satunya cara
untuk menyambangi Dallol adalah dengan menunggangi unta.
Di wilayah ini terdapat juga gunung
berapi dengan nama sama yaitu Dallol, yang terakhir meletus pada
1926. Gunung berapi Dallol, tersembunyi di bawah lapisan garam di gurun
Danakil di wilayah Ethiopia. Di sekitar gunung berapi Dallol inilah
terdapat sumber air panas, pegunungan belerang dan kolam asam yang
tertutup oleh pegunungan garam. Kombinasi tersebut membentuk salah satu
pemandangan paling aneh di bumi.
Dallol adalah salah satu tempat paling
terpencil dan tidak ada orang yang tinggal di sekitar tempat ini. Nama
Dallol diambil dari bahasa lokal masyarakat Afar yang berarti
“kehancuran”. Warna-warna cerah yang muncul di sekitar situs tersebut
berasal dari belerang, besi, garam dan zat-zat mineral lainnya.
4. Fly Geyser, Nevada
Fly Geyser adalah salah satu contoh
fenomena alam yang terjadi berkat campur tangan manusia.
Terbentuk secara tidak sengaja di tahun 1916 pada saat pengeboran sebuah
sumur. Pada awalnya sumur tersebut dapat berfungsi dengan normal selama
beberapa dekade, tetapi pada tahun 1960-an, air panas yg dihasilkan
dari proses geotrmal tersebut menemukan titik lemah di dinding dan mulai
menyembur ke permukaan.
Mata air panas ini terdiri dari
serangkaian mineral yang berbeda, termasuk belerang dioksida, yang
memberi warna megah. Mineral yang terlarut di dalam semburan air mulai
meningkat dan menumpuk, menciptakan sebuah “gunung” yang berwarna-warni
yang berkembang sampai saat ini.
Fly Geyser terletak sekitar 20 kilometer
utara Gerlach di Washoe County, Nevada, AS. Sayangnya tidak semua orang
dapat melihat secara langsung tempat mengagumkan ini karena Fly Geyser
bukanlah tempat wisata publik. Situs ini dimiliki oleh Todd Jaksick dan
merupakan aset pribadi.
5. Lechuguilla Cave, New Mexico
Dengan panjang yang mencapai 134 mil (216,6 km) Lechuguilla Cave adalah
gua terpanjang ke tujuh di dunia dan terdalam di daratan Amerika
Serikat (1.604 kaki atau 489 meter). Gua ini terkenal karena kondisi
geologinya dengan formasi yang langka dan masih dalam kondisi alami.
Berbagai ekspedisi pun telah banyak dilakukan untuk mengungkap misteri
di dalam gua ini.
Nama gua ini diambil dari nama tanaman Agave Lechuguilla,
suatu spesies tanaman yang ditemukan di sekitar pintu masuk gua.
Lechuguilla berada di kawasan Carlsbad Caverns National Park, New
Mexico, AS. Gua ini tidak dibuka untuk tujuan pariwisata, akses masuk
menuju gua pun dibatasi.
Gua Lechuguilla mulai dikenal pada tahun
1984, berkat ekspedisi sekelompok orang peneliti dari Colorado yang
mulai menggali dan menelusuri isi gua. Sejak saat itu berbagai misteri
di gua ini perlahan mulai tersingkap. Pada bulan Mei 2012 yang lalu
sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Derek Bistol menemukan sebuah
kubah baru di dalam gua. Dalam ekspedisi 8 hari tersebut para peneliti
telah berhasil memetakan dan menambahkan jarak survei dengan total jarak
134,6 mil (216,6 km).
6. Meramec Caverns, Missouri
Meramec Cavern adalah salah satu gua
bawah tanah paling besar dan tertua di Amerika Serikat yang terletak di
negara bagian Missouri. Diperkirakan gua Meramec terbentuk 400 juta
tahun yang lalu. Berabad-abad yang lalu, penduduk asli Amerika
menggunakan gua ini untuk berlindung. Saat ini gua Meramec telah menjadi
salah satu tempat wisata paling populer di Amerika dengan jumlah
pengunjung mencapai 150.000 setiap tahunnya.
Gua ini terletak di negara bagian Missouri, AS. Di dalam gua terdapat stalagtit dan stalagmit menjuntai menakjubkan (Stalagtit
adalah batuan yang menjuntai ke bawah yang diakibatkan oleh tetesan air
mineral dan kalsium karbonat selama puluhan ribu tahun. Sedangkan stalagmit menjuntai ke atas). Stalagtit dan stalagmit
di guan Meramec sampai saat ini masih aktif. Setiap saat di kedua macam
bebatuan itu meneteskan air sehingga membentuk stalagtit dan
stalagmit baru. Terdapat sebuah arena yang dinamakan The Curtain dengan
batuan yang mencapai tinggi 21 meter, lebar 21 meter. Udara di dalam
gua cukup dingin, sekitar 60 derajad Fahrenheit atau sekitar 15 derajat
celcius.
Nama Meramec Cavern melegenda
karena pernah dipakai sebagai tempat persembunyian oleh penjahat kelas
kakap, Jesse James bersama para sindikatnya selama bertahun-tahun. Gua
ini juga pernah dipakai sebagai tempat pembuatan mesiu saat Perang
Sipil.
7. Pamukkale Terraces, Turkey
Sekilas foto diatas tampak seperti es
yang dingin bukan? Sebenarnya warna biru pada foto diatas adalah air
yang cukup hangat di Pammukkale Terrace, Turki. Pamukkale, yang berarti
“Istana Kapas” dalam bahasa Turki adalah sebuah keajaiban alam yang
terletak di Propinsi Denizli, Turki. Tempat ini berisi air hangat dan
merupakan teras mineral karbonat.
Selama ribuan tahun, Pamukkale Terrace
telah banyak dikunjungi orang-orang untuk mandi. Seiring dengan
perkembangan industri Pariwisata, tempat ini telah ramai dikunjungi
orang-orang dari berbagai negara. Namun, perkembangan pariwisata telah
membawa dampak yang buruk bagi lingkungan di Pammukkale Terrace, dengan
dibangunnya hotel di dekatnya dan sepeda motor diijinkan untuk naik
turun dari lembah ke teras.
Setelah Pamukkale dinyatakan sebagai
situs warisan dunia oleh PBB, tempat-tempat penginapan pun dilarang
berdiri dan banyak yang dirobohkan, jalan-jalan dihilangkan dan diganti
dengan kolam renang buatan. Pengunjung yang ingin berenang pun dibatasi
dan tidak boleh mengenakan alas kaki.
8. Gunung Kelimutu Flores, Indonesia (Danau Tiga Warna)
Terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT,
Gunung Kelimutu adalah salah satu pesona alam yang dimiliki oleh
Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu,
Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya.
Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga
warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu,
warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan
waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu”
yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat,
warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki
kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas
tiga bagian yang sesuai dengan warna-warna yang ada di dalam danau.
Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dipercaya sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa mud yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo”
merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan
selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau
berwarna putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000
meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar
danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat
terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau
berkisar antara 50 sampai 150 meter.
0 komentar:
Posting Komentar