Edelweiss; Kecantikan di Puncak Gunung
Tanaman yang memiliki bunga indah ini merupakan tumbuhan endemik zona alpina/montana. Tanaman ini termasuk dalam family Asteraceae
dengan habitat aslinya di daerah pegunungan yang dingin pada ketinggian
di atas 2000 m dpl. Secara umum bunga Edelweiss berukuran kecil-kecil,
berwarna putih dan sedikit berbulu-bulu halus. Namun sesungguhnya, ada
beragam jenis Edelweiss di dunia ini. Dari perbedaan warna bunganya ada
edelweiss putih, ungu, kuning, dan merah muda. Sedangkan jenis
edelweiss yang populer di Indonesia adalah jenis Anaphalis Javanica (Edelweis Jawa).
Edelweis adalah tumbuhan perintis di tanah vulkanik yang tandus,
bebatuan pegunungan dan lembah-lembah. Keistimewaan Edelweis adalah
mampu hidup dalam media yang miskin unsur hara, karena tanaman ini
bersimbiosis dengan mikoriza. Mikoriza adalah jamur yang berasda di
perakaran yang bertugas menambat Nitrogen dan dekomposisi materi
organik. Dari peran Mikoriza tersebut Edelweis mendapatlan nutrisi,
sehingga mampu hidup ditanah tandus sekalipun.
Pelajaran dari Edelweiss
Setidaknya ada tiga sebutan yang disematkan pada bunga Edelweiss.
Pertama yaitu bunga keabadian. Disebut bunga keabadian, karena bunganya
yang tidak pernah layu, terus awet dan berada dipuncak gunung sebagai
simbol keabadian. Kedua yaitu sebagai lambang ketulusan. Edelweiss
tumbuh di daerah yang tandus dan ekstrim. Ia menerima keadaan apa
adanya dan tetap memberikan kecantikan dan keindahannya pada alam.
Bunga ini juga mengandung arti sebagai lambang perjuangan, karena bunga
ini tumbuh ditempat yang tandus, dingin, dan miskin unsur hara.
Edelweiss berjuang untuk hidup di alamnya yang ekstrim dan orang untuk
dapat menikmati keindahannya harus berjuang bersusah payah mendaki
gunung.
Edelweiss di Ambang Kepunahan
Dulu, pengen banget ada yang ngasih bunga edelweiss yang diambil sendiri dari gunung. (Jiahh.. khayalan tingkat dewa! hahaha
) Tapi sekarang justru geram rasanya kalau ada orang yang ngambil bunga
edelweiss ini soalnya bunga ini sudah masuk dalam kategori sebagai
tumbuhan langka. Menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) bunga edelweiss sudah berstatus kitis. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tumbuhan ini sudah dinyatakan punah.
Di beberapa tempat wisata, Edelweis menjadi barang dagangan yang
cukup menjanjikan dan banyak diburu mereka yang tak sanggup memetik di
gunung. Juga tangan-tangan jahil para pendaki gunung yang walau tidak
melakukan jual beli Edelweis tetap saja mengambil Edelweiss untuk
kepentingan pribadi adalah tindakan terlarang. Seorang pendaki gunung
seharusnya memegang filosofi pecinta alam sejati, “pantang meninggalkan selain jejak kaki, pantang membawa sesuatu selain kenangan,”. Eksploitasi terhadap Edelweiss harus segera dihentikan jika tak ingin bunga yang cantik ini benar-benar punah selamanya.
20.46 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar